TV in Japan

Selasa, 10 Februari 2009

Mana yang Lebih Tabu, ”Free Sex” atau ”Sex Education”?

MENURUT Anda, manakah yang lebih tabu, free sex (seks bebas) atau sex education (pendidikan seks)? Dewasa ini, free sex tidak lagi merupakan hal yang tabu untuk diperbincangkan. Sejauh yang saya ketahui, free sex merupakan western life style yang masuk ke Indonesia serta dikhawatirkan mempengaruhi budaya dan gaya hidup di Indonesia.

Awalnya free sex merupakan hal tabu di kalangan masyarakat Indonesia pada umumnya. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan pola pikir masyarakat Indonesia, banyak dari mereka kurang begitu memperhatikan dan seolah acuh tak acuh dengan penyimpangan yang terjadi di lingkungannya. Tak dapat dipungkiri, hal tersebut seolah sudah lumrah terjadi hampir di seluruh kota-kota besar di Indonesia. Seperti di lingkungan sekitar kampus atau kawasan persewaan mahasiswa. Bahkan di kalangan para remaja dianggap sudah tidak tabu lagi. Banyak remaja yang melakukan seks sebelum. Inilah salah satu dampak negatif dari globalisasi dan perkembangan teknologi.

Di kota-kota besar, sudah tentu kemajuan teknologi ikut andil dalam kerusakan moral bangsa ini. Seperti halnya jaringan internet yang luas secara global memberikan banyak informasi lengkap dari berbagai aspek, baik positif maupun negatif. Selain itu, dengan kecanggihan teknologi, mengakses film-film porno bukan lagi satu hal yang sulit didapatkan. Gaya hidup ini bukan hanya menjamur di kota-kota besar. Di kota-kota kecil pun hampir menjadi "budaya" tatkala anak yang masih remaja yang belum mendapat restu untuk menikah dengan kekasih setia, jalan pintas yang banyak dilakukan adalah seks sebelum nikah. Pada akhirnya orangtua melangsungkan pernikahan karena tidak mau menanggung malu jika cucunya lahir tanpa ayah.

Lantas, dimanakah peran pemerintah? Di sinilah permasalahannya. Perkembangan teknologi yang menyebabkan masuknya berbagai informasi tak terkontrol, sudah jelas sulit dikendalikan. Akan tetapi, sex education atau pendidikan seks yang dapat mengurangi kerusakan moral tersebut dan seharusnya menjadi hal yang lumrah, justru masih tabu diperbincangkan di tengah masyarakat Indonesia.

Seharusnya pemerintah bekerja sama dengan masyarakat untuk memberikan pendidikan seks terhadap anak-anaknya yang dimulai sejak usia dini. Dalam hal ini, orangtua berperan sangat penting. Akan sangat baik jika penyuluhan pendidikan seks ditangani para ahli yang berpengalaman untuk memberikan pendidikan seks yang komprehensif, sehingga anak-anak dapat memahaminya dengan benar.

Pendidikan seks bukan hanya menerangkan organ vital dan hubungan seks yang dilakukan layaknya orang yang sudah menikah, tetapi bertujuan untuk menyadarkan mereka dan menanamkan sikap tanggung jawab terhadap diri mereka dan lingkungannya. Hal ini dapat mencegah lebih banyak free sex yang merusak kultur budaya, gaya hidup, dan moral di semua kalangan masyarakat Indonesia, terutama remaja yang merupakan masa depan bangsa. Jelas, dari uraian di atas, Anda dapat menyimpulkan manakah yang seharusnya jauh lebih tabu untuk dilakukan menurut kebudayaan di Indonesia.

1 komentar: